Friday, January 20, 2012

Kenali dan Lawan SOPA / PIPA sebelum 24 januari 2012!!!

weits, jangan bilang ane galak gan, ane cuma mau ngeshare sedikit aja ancaman dari negara adikuasa sono, yang akan mengubah tatanan sistem internet kita dengan mengeluarkan undang-undang SOPA dan PIPA.

singkat cerita, SOPA dan PIPA itu salah salah satu RUU amrik yang berencana untuk memberikan hak cipta dan hak untuk menindak langsung orang / situs yang terduga melanggar hak cipta. (cmiiw)

contoh:
  • video lipsing di youtube
  • jualan cd film / games di fjb
  • ngaplot rekaman konser ke youtube
  • sharing software di mediafire
  • dsb

kalo pihak yang terlibat (misalnya manajemen band yang kita rekam saat konser) mendukung SOPA, bisa saja manajemen tersebut memblokir situs youtube dan memenjarakan uploader video konser itu tanpa melalui proses meja hijau

kalo kaya gitu, udah pasti situs youtube, atau situs media sosial - entertainment bakal kena blokir semua. secara hampir semua site entertainment di internet bermodalkan piracy (pembajakan)

kenapa bisa begitu?
lanjut, simak artikel dari dibawah ini gan.

Yang masuk sini pasti bertanya - tanya, apa sih SOPA / PIPA itu, dsb.

SOPA (Stop Online Piracy Act) dan PIPA (Protec IP Act) adalah undang-undang yang diajukan tahun lalu oleh senator dan pejabat tinggi AS dengan tujuan untuk melindungi hak cipta materi internet seperti video, musik, software dan semua barang digital dari pembajakan. SOPA dan PIPA mengatur bagaimana dunia maya seharusnya menurut mereka, dan tentunya penggunanya. Namun, undang-undang ini tidak sesederhana itu, banyak hal dari undang-undang ini akan mengubah cara kerja internet saat ini.

Apa yang menjadi dasar perintah utama undang-undang SOPA dan PIPA ini ?
  • Pemerintah AS dan organisasi perusahaan pemilik hak cipta dapat meminta penyedia layanan internet (ISP) untuk memblokir akses ke situs web yang dianggap sebagai penyedia tempat pelanggaran hak cipta. Teknisnya, yaitu memerintahkan ISP memblokir DNS mereka dari membaca nama domain suatu situs di negara luar AS yang menyimpan konten ilegal seperti video, lagu, atau photo / gambar.
  • Pemerintah AS dan organisasi perusahaan pemilik hak cipta dapat mengambil tindakan hukum untuk menggugat mesin pencari, situs blog, direktori, atau situs secara umum yang memiliki situs-situs blacklist untuk dihapus dari situs web mereka. Teknisnya, yaitu memerintahkan situs pencari seperti Google atau lainnya untuk mengubah query pencariannya dengan mengecualikan situs yang menyimpan konten ilegal. Prakteknya mirip dengan di Cina. Bila ada netter mengetik 'Tibet' atau 'Tianamen' di negeri tirai bambu itu dipastikan tak ditemukan hasil pencarian di Google.
  • Jaksa Agung AS dapat membawa kasus ke pengadilan yang akan memaksa mesin pencari, pengiklan, penyedia DNS, server, dan prosesor pembayaran dari memiliki kontak apapun dengan situs yang diduga melanggar. Teknisnya, yaitu memerintahkan layanan iklan seperti Google Adsense untuk menolak iklan atau pembayaran dari situs luar AS yang menyimpan konten ilegal. Prosesor pembayaran dapat memutuskan hubungan kerjasama dengan situs, bila mereka memberikan alasan kuat bahwa situs tersebut melanggar hak cipta. Teknisnya, yaitu memerintahkan layanan pembayaran online seperti Amazon, dsb untuk mematikan akun dari situs luar AS yang menyimpan konten ilegal.
  • RUU juga berpotensi memberi ancaman lebih dari itu karena definisi situs pembajak yang diusung SOPA dianggap terlalu luas. SOPA tak hanya mengancam situs-situs underground yang menyediakan lagu atau film gratis, namun juga situs yang dianggap dan dicurigai 'mempermudah atau memfasilitasi' materi bajakan bisa ikut disikat.


Contoh Kasus:

Saat seorang penonton konser merekam penampilan idolanya lewat ponsel lalu mengunggah ke situs YouTube tanpa izin distributor atau pemegang hak cipta, menurut RUU tersebut YouTube dianggap memfasilitasi pelanggaran hak cipta. Konsekuensinya YouTube harus di-block dan ditutup, dan pengunggah dipidanakan. Alhasil tak mustahil satu situs yang berisi puluhan ribu halaman bisa dimatikan hanya gara-gara satu halaman mengandung unsur pelanggaran hak cipta.

Apa dampaknya bila undang-undang tersebut disahkan?

Dengan disahkannya SOPA dan PIPA, tentu saja akan membuat para raksasa sekelas Google, Yahoo, Facebook dan Mozilla berteriak. Sedangkan dampaknya secara global adalah pengunjung dunia maya tidak akan lagi bisa melakukan kegiatan mengunduh dan semacamnya karena undang-undang tersebut menganggap ilegal.

Tentunya, banyak aspek dari Internet yang akan berubah, salah satu implementasi yang akan dilakukan oleh SOPA dan PIPA terhadap Internet adalah DNS Filtering dan DNSSEC yang diyakini oleh para ahli internet dan salah satunya, Mozilla, bahwa hal tersebut akan mengakibatkan masalah keamanan pada Internet dan juga melambatkan kinerja internet saat ini. Ada juga dampak-dampak lain yang akan terjadi pada internet, antara lain:
  • Banyak blog atau situs yang akan ditutup dikarenakan penggunaan misalnya logo, foto ataupun media lain yang diklaim oleh sang pemilik.
  • Situs-situs web service dan sosial media seperti Multiply, Facebook, YouTube, rapid*share, Twitter, Flickr, dll akan mengalami banyak masalah dan dituntut karena konten-konten yang dikontribusi oleh publik akan disaring dan disensor secara ketat.
  • Inovasi dan perkembangan teknologi dari Internet akan melambat karena perusahaan-perusahaan baru harus dapat memenuhi standar dari SOPA dan PIPA.
Apakah ini akan berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia ?

Tentu saja, dengan undang-undang tersebut, maka pemerintah AS berhak menuntut situs untuk menghapus konten-konten yang menurut mereka ilegal atau situs tersebut akan diblok (melalui ISP setempat), sehingga pengguna tidak bisa membuka lagi situs kesayangannya. Secara garis besar, SOPA dan PIPA jika disetujui hanya akan berlaku di AS dan tidak di negara lain. TETAPI, jika ada yang menggunakan server-server di Amerika Serikat untuk hosting website, tentunya konten-konten website tersebut akan masuk ke dalam juridiksi hukum di sana. Memang secara langsung, SOPA dan PIPA ini tidak mempengaruhi jaringan internet di Indonesia. Namun, bisa dibayangkan untuk kita yang sehari-hari menggunakan service-service sosial media seperti Multiply, Facebook, Google, Twitter, YouTube, dan lain-lain; kebanyakan website-website ini akan menjadi target sasaran dari SOPA dan PIPA. Penggunaan internet bisa dipastikan akan berubah jika SOPA dan PIPA diluluskan.

Sederhananya, karena memang nyatanya di internet banyak situs (di luar AS) yang menyimpan konten-konten, parlemen AS mencari cara agar bisa melarang keberadaan situs semacam itu dan mengekang apa yang disebut kebebasan internet, karena sebenarnya SOPA dan PIPA bisa berdampak lebih luas dari sekedar pelarangan konten-konten. Teknisnya, apabila situs tersebut di luar Amerika, maka penyedia jasa layanan internet (ISP) diwajibkan memblokir akses ke situs tersebut.

 Apa saja kendala yang dihadapi para penentang RUU SOPA dan PIPA ini ?

Pada Desember 2011 lalu, koalisi anti-SOPA memasang iklan satu halaman penuh di hampir semua media massa nasional. Tak tanggung-tanggung, Google bahkan menyewa 15 firma pelobi untuk menghadang paket RUU itu agar tidak sampai disahkan. Namun, musuh yang dihadapi anti-SOPA itu tidak enteng, mereka lawan sekaliber. Maklum industri musik, film dan kamar dagang Amerika berada dibalik RUU tersebut. Salah satunya Asosiasi Distributor Film Amerika (MPPAA) organisasi yang membawahi nama beken seperti Universal Pictures, Sony, Warner Bros dan 20th Century Fox. MPPA selama ini dikenal getol menarget situs luar agar tak bisa diakses warga AS dan dipandang sebagai pihak selalu kalah bila berhadapan pembajak asing.

Hampir semua media massa mengecam dan mengkritik RUU itu dalam editorialnya, seperti TechDirt. Tak ketinggalan situs-situs teknologi juga ikut menyuarakan tentangan keras. Gerakan anti-SOPA memang kuat, tapi mereka di luar Kongres. Sedangkan dalam Kongres dukungan terhadap paket yang terdiri dari dua RUU itu juga sangat serius. Pertempuran dua kubu pro dan anti RUU bisa jadi dimenangkan kubu yang pro (karena didukung pemodal raksasa).

Lantas, apa yang bisa kita lakukan ?

Meskipun kondisi terburuk sudah Anda baca pada poin 5 di atas, Tetaplah Optimis dan Semangat, kawan. Bila Anda masih menginginkan kebebasan , Anda PATUT mendukung sebuah PETISI yang telah dibuat.


Silakan SAAT INI juga menyumbangkan suaranya melalui link-link berikut:

http://americancensorship.org
Caranya: isi email dibawah tulisan “NOT IN THE US? PETITION THE STATE DEPARTMENT” lalu tekan tombol SIGN THE PETITION.

... atau ...

http://www.avaaz.org/en/save_the_internet/
Caranya: isi email, nama, serta kode pos pada kolom sisi kanan, lalu tekan tombol SEND.

 Mulai dari diri sendiri gan,
hilangkan pikiran "ah, cuma gw ini, mana pengaruh sama keputusan amrik".
ingat, pengguna internet ngga cuma di amrik, tapi di dunia.
dan INDONESIA menduduki peringkat ke-4 dalam daftar pengguna internet DUNIA.
ayo gan, kita pasti bisa. ingat sebelum 24 JANUARI 2012
  
Ini adalah daftar perusahaan yang MENDUKUNG kebijakan SOPA dan PIPA;
  1. 60 Plus Association
  2. ABC
  3. Alliance for Safe Online Pharmacies (ASOP)
  4. American Bankers Association (ABA)
  5. American Federation of Musicians (AFM)
  6. American Federation of Television and Radio Artists (AFTRA)
  7. American Society of Composers, Authors and Publishers (ASCAP)
  8. Americans for Tax Reform
  9. Artists and Allied Crafts of the United States
  10. Association of American Publishers (AAP)
  11. Association of State Criminal Investigative Agencies
  12. Association of Talent Agents (ATA)
  13. Beachbody, LLC
  14. BMI
  15. BMG Chrysalis
  16. Building and Construction Trades Department
  17. Capitol Records Nashville
  18. CBS
  19. Cengage Learning
  20. Christian Music Trade Association
  21. Church Music Publishers’ Association
  22. Coalition Against Online Video Piracy (CAOVP)
  23. Comcast/NBCUniversal
  24. Concerned Women for America (CWA)
  25. Congressional Fire Services Institute
  26. Copyhype
  27. Copyright Alliance
  28. Coty, Inc.
  29. Council of Better Business Bureaus (CBBB)
  30. Council of State Governments
  31. Country Music Association
  32. Country Music Television
  33. Creative America
  34. Deluxe
  35. Directors Guild of America (DGA)
  36. Disney Publishing Worldwide, Inc.
  37. Elsevier
  38. EMI Christian Music Group
  39. EMI Music Publishing
  40. Entertainment Software Association (ESA)
  41. ESPN
  42. Estée Lauder Companies
  43. Fraternal Order of Police (FOP)
  44. Gospel Music Association
  45. Graphic Artists Guild
  46. Hachette Book Group
  47. HarperCollins Publishers Worldwide, Inc.
  48. Hyperion
  49. Independent Film & Television Alliance (IFTA)
  50. International Alliance of Theatrical and Stage Employees (IATSE)
  51. International AntiCounterfeiting Coalition (IACC)
  52. International Brotherhood of Electrical Workers (IBEW)
  53. International Brotherhood of Teamsters (IBT)
  54. International Trademark Association (INTA)
  55. International Union of Police Associations
  56. L’Oreal
  57. Lost Highway Records
  58. Macmillan
  59. Major County Sheriffs
  60. Major League Baseball
  61. Majority City Chiefs
  62. Marvel Entertainment, LLC
  63. MasterCard Worldwide
  64. MCA Records
  65. McGraw-Hill Education
  66. Mercury Nashville
  67. Minor League Baseball (MiLB)
  68. Minority Media & Telecom Council (MMTC)
  69. Motion Picture Association of America (MPAA)
  70. Moving Picture Technicians
  71. MPA – The Association of Magazine Media
  72. National Association of Manufacturers (NAM)
  73. National Association of Prosecutor Coordinators
  74. National Association of State Chief Information Officers
  75. National Cable & Telecommunications Association (NCTA)
  76. National Center for Victims of Crime
  77. National Crime Justice Association
  78. National District Attorneys Association
  79. National Domestic Preparedness Coalition
  80. National Football League
  81. National Governors Association, Economic Development and Commerce Committee
  82. National League of Cities
  83. National Narcotics Offers’ Associations’ Coalition
  84. National Sheriffs’ Association (NSA)
  85. National Songwriters Association
  86. National Troopers Coalition
  87. News Corporation
  88. Pearson Education
  89. Penguin Group (USA), Inc.
  90. Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA)
  91. Pfizer, Inc.
  92. Provident Music Group
  93. Random House
  94. Raulet Property Partners
  95. Republic Nashville
  96. Revlon
  97. Scholastic, Inc.
  98. Screen Actors Guild (SAG)
  99. Showdog Universal Music
  100. Sony/ATV Music Publishing
  101. Sony Music Entertainment
  102. Sony Music Nashville
  103. State International Development Organization (SIDO)
  104. The National Association of Theatre Owners (NATO)
  105. The Perseus Books Groups
  106. The United States Conference of Mayors
  107. Tiffany & Co.
  108. Time Warner
  109. True Religion Brand Jeans
  110. Ultimate Fighting Championship (UFC)
  111. UMG Publishing Group Nashville
  112. United States Chamber of Commerce
  113. United States Olympic Committee
  114. United States Tennis Association
  115. Universal Music
  116. Universal Music Publishing Group
  117. Viacom
  118. Visa Inc.
  119. W.W. Norton & Company
  120. Wallace Bajjali Development Partners, L.P.
  121. Warner Music Group
  122. Warner Music Nashville
  123. Wolters Kluewer Health
  124. Word Entertainment

Dan yang ini adalah daftar perusahaan yang MENOLAK kebijakan SOPA dan PIPA;
  • 4chan
  • AOL
  • Boing Boing
  • CloudFlare
  • Craigslist
  • Creative Commons
  • Daily Kos
  • Disqus
  • Doxie Lovers Club
  • eBay
  • Embedly
  • ESET
  • Etsy
  • Facebook
  • Free Press
  • Foursquare
  • Github
  • Google
  • Good Old Games
  • Grooveshark
  • Hostgator
  • Hype Machine
  • ICanHasCheezburger
  • Kickstarter
  • Kaspersky
  • LinkedIn
  • Linode
  • MediaTemple
  • Mozilla
  • MoveOn
  • MetaFilter
  • Namecheap
  • OpenDNS
  • O’Reilly Radar
  • paypai
  • Petzel
  • Quora
  • Rage Maker
  • Red 5
  • Reddit
  • Scribd
  • StackExchange (Stack Overflow)
  • Square
  • Techdirt
  • The Huffington Post
  • Torrentfreak
  • Tumblr
  • Tucows
  • Twitter
  • Twitpic
  • TechCrunch
  • Wikipedia
  • Yahoo!
  • YCombinator
  • Zynga

  • Sementara yang ada dibawah ini adalah sedikit perusahaan yang pada awalnya mendukung RUU SOPA/PIPA, tetapi kemudian mereka menarik dukungannya dan akhirnya menjadi penentang RUU SOPA/PIPA;
  • Business Software Alliance (Incl. Apple, Microsoft, Adobe Systems, Intel & more)
  • Electronic Arts
  • Sony Electronics
  • Nintendo
  • GoDaddy
  •   
    Sumber:
    http://ikanmasteri.com/archives/3567
    http://fightforfreedom.multiply.com/journal/item/75?
    http://wordpress.org/news/2012/01/help-stop-sopa-pipa/ 
    english wikipedia blackout 18 january in protest of pipa and sopa
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12606849

    1 comment:

    1. Hello, і reaԁ your blog from time to time and i own a similar оne anԁ
      i ωas juѕt wonderіng if уou get a lot of spam remarks?
      If so how ԁo you геduce it, any plugin or anything you сan suggest?
      I get so much latеly it's driving me mad so any help is very much appreciated.

      Look at my page :: dallas seo company 1

      ReplyDelete